Jumat, 01 Januari 2010

Stop Homo

True Story February 28th, 2009

male female homok Berita di kompas.com pagi ini betul-betul tidak bersahabat untuk para wanita se-Indonesia raya yang masih melajang. gimana enggak ? Para kaum gay ituh, yang memiliki komunitas tersendiri dan yang semakin terang-terangan menunjukkan perilaku cinta sejenis, berencana untuk mengadakan pertemuan akbar Gay se-Indonesia dimana komunitas wongkito Gay Palembang didaulat sebagai tuan rumah.

whatttt ?? palembang ??? itu kan kota saya sekarang berada ! sudah 2 tahun saya disini. Rasanya ga rela kalau Kota Palembang yang semakin cantik ini malah dijadikan tuan rumah untuk pertemuan itu. Maaf ya kalau ada pembaca yang (mungkin) gay, bukan saya menuding kaummu salah, tapi di Agama saya pun hubungan sejenis itu sangatlah dilarang.

so, wajar saja kalau Ketua MUI Sumsel langsung bertindak untuk menggagalkan pertemuan itu. Beliau bilang “itu Haram. Haram, dan Haram.” Haramnya triple :mrgreen:

Kita memang tidak pernah diganggu atau terganggu dengan keberadaan mereka, tapi apakah kita akan selalu berdiam diri untuk fenomena cinta sejenis yang semakin berkembang pesat ini ? terus terang saya khawatir. Bagaimana jika suatu saat nanti ada kerabat kita sendiri yang mengalaminya ? oh God :(


Rencana pertemuan lanjutan komunitas gay (homoseksual, lelaki penyuka sesama jenis) se-Indonesia yang sedianya akan digelar di sebuah hotel di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (1/3) besok, ditentang keras oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel.

"Kami MUI Sumsel menolak rencana pertemuan gay dan meminta penyelenggara membatalkannya serta meminta aparat atau pihak berwenang mencabut izin penyelenggaraan kegiatan tersebut," tegas Ketua MUI Sumsel KHM Sodikun kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (27/2).

Menurut Sodikun, gay maupun lesbi (perempuan penyuka sesama jenis) hukumnya haram sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat Al’Araf 80-84 yang mengharamkan hubungan sesama jenis, baik sesama lelaki dan perempuan. Selain itu, juga dikuatkan dengan fatwa haram dari MUI maka semua pihak diimbau agar sama-sama berpikir cerdas dengan mengutamakan landasan berpikir moral.

Apalagi, lanjut Sodikun, bila dikaitkan dengan misi Palembang menuju Kota Internasional, Berbudaya dan Religi pertemuan tersebut tidak mencerminkannya malah sangat bertentangan.

"Ini haram, haram dan sangat haram, kami minta Pemerintah Kota Palembang mengambil sikap tegas jangan biarkan budaya haram yang bertentangan dengan misi Palembang," tegas Sodikun yang saat menggelar pertemuan didampingi Ketua Komisi Fatwa MUI Sumsel KHM Luthfi Izzuddin, MA serta sekretaris Komisi Pengkajian Mahmud Jamhur.

Pelarangan kegiatan tersebut muncul, lanjut Sodikun, karena ada laporan warga bahwa di salah satu hotel sudah berlangsung pertemuan komunitas sesama jenis, 28 Januari lalu. Dalam laporan itu disebutkan bahwa komunitas yang hadir lebih dari 50 orang berasal dari gay se-Indonesia di mana komunitas gay di Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah.

Berdasarkan laporan tersebut, MUI langsung menurunkan tim mengecek kebenaran itu dan hasilnya malah mengejutkan, tak hanya hura-hura sambil berjoget, mereka juga menampilkan atraksi tari yang dilakukan lelaki bertubuh seksi dengan pakaian minim di hadapan para penonton yang sebagian lelaki.

Tak cukup sampai disitu, komunitas tersebut, lanjut Sodikun, berencana kembali menggelar pertemuan lanjutan dua kali, yakni Minggu (1/3) besok.

"Kami sudah mengecek kebenaran, kalau Anda rekan-rekan pers tidak percaya silakan dikroscek ke hotel tersebut, ini acara haram dan wajib dibubarkan sebelum membawa kemaslahatan umat," tegas Sodikun.

Dalam pertemuan tersebut, Sodikun juga mengimbau para pelaku dan peminat homoseksual (gay dan lesbian) untuk bertobat nasuha dan kembali ke jalan yang benar. Para ulama dan ustaz di Sumsel siap membimbing dan membantu kesembuhan para pelaku.

Selaku pihak pengawas dan pengontrol kemaslahatan umat, MUI Sumsel juga mengimbau agar ormas Islam dan masyarakat yang akan melakukan aksi demonstrasi menolak pertemuan tersebut agar menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak mengandalkan anarkisme.

"Ini sudah jadi permasalahan umat tidak terkotak bagi umat Islam saja bahkan umat beragama lainnya, kita tidak mengakui hubungan homoseksual dalam bentuk apa pun terlebih acara ini berlangsung di Palembang yang menuju kota religius," ucap Sodikun.

Some Hot Gay from Medan

Spot tempat "pertemuan" sehati Medan

Panti Pijat
Ada beberapa panti pijat di Medan yang menawarkan plus-plus for male dan meeting point. bebera diantaranya adalah:
1 Panti pijat Yakesra Jalan. KH. Wahid Hasyim
2. Panti pijat Anugewrah, Jalan sekip ujung simp. jalan gereja
3. Panti pijat Arwana, Jalan bromo ujung
4. Cynergi Spa, Jalan Abdullah Lubis
5. Natural Spa, Kampung Keling

For more information contact teh admin

Komunitas Asyik


Blog ini khusus dibuat untu komunitas sehati kota medan. Medan yang kini semakin maju dnegan pembangunan yang meningkat juga mempengaruhi perkembangan pergaulan dan komunitas.


Blog ini disusun untuk mempermudah akses komunitas menuju medan yang indah

Enjoy the share and happiness


Wanna share.. contact the admin